Sabtu, 14 November 2015

Sepenggal Kisahku di Al Mazaya (Part I)




Bersama dengan anak-anak adalah kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, Berinteraksi dengan mereka setiap hari dapat mengalihkan apapun bagiku.., karena itulah pendidikan menjadi duniaku..

Tujuh tahun bekerja di dunia pendidikan memberi kesan tersendiri, tetapi kesan terdalam ada di Al Mazaya, sekolah menengah pertama yang secara langsung aku terlibat didalamnya dalam mendidik siswa-siswinya.. Kali ini aku tidak ingin  berbicara bagaimana sekolah tersebut (mungkin tulisan selanjutnya). Tetapi kisah tentang anak-anakku lah yang ingin kutuangkan dalam tulisan ini, karena setiap dari mereka memiliki keunikannya sendiri..

Pertama, Shollu…


Gadis mungil ini adalah siswi pertama yang ingin menyerah dari sekolah karena kekawatirannya tidak dapat mengikuti pelajaran, terutama bahasa Inggris, tidak hanya itu, program morning ceremony yang kami adakan setiap hari-pun memberinya kekawatiran kalau ia tidak sanggup mengikuti. Moncer (biasa disingkat) yang hanya berdurasi 3-5 menit saja dalam benaknya dapat menimbulkan keletihan sehingga ia kawatir akan pingsan. Si Mungil ini beberapa kali menemuiku bersama dengan ayahnya untuk meyakinkan diri bahwa ia sanggup menjalani segala aktivitas sekolah.. 

Ia sebenarnya tidak bermasalah secara akademik, hanya tingkat kekawatiran berelebihan yang mungkin saja disebabkan pereistiwa di masa SD membuatnya takut dan tidak yakin terhadap dirinya. Shollu inilah yang menjadi siswi pertama yang kuperhatikan, karena jika pola pikir seperti itu didiamkan maka akan menjadi karakter yang tidak muda dirubah. Alhamdulillah, ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk merubah pola pikirnya, kurang lebih 3 pekan dengan bantuan tim guru dan program yang ada si mungil akhirnya bisa mengikuti semua aktivitas, bahkan lebih bersemangat..

Kedua, Tania


Gadis berpostur tinggi dan kurus ini menjadi fokus perhatianku jg, ketika hampir setiap hari lemas bahkan pingsan di jam pelajaran awal sekolah., masalah utama adalah tidak pernahnya sarapan. tubuhnya lemah, 
Tidak hanya persoalan sarapan., tetapi pada saat makan siangpun ia hanya membeli snack yang pastinya tidak memenuhi asupan karbohidrat apalagi gizi untuk tenaganya. Tidak mudah membuatnya mau sarapan, ia memang tidak  terbiasa dan didukung kesibukan orangtuanya yang tidak sempat menyediakan, akhirnya langkah yang kuambil adalah memastikan bahwa makan siangnya cukup dengan asupan gizi. Tapi ini tidak cukup, sarapan tetap menjadi faktor terpenting dalam aktivitasnya. 

Setiap hari dengan cara apapun aku meminta ia untuk sarapan sekalipun hanya sepotong roti dan susu.., cukup lama waktu yang kubutuhkan sampai akhirnya cara yang menurutku efektif adalah tidak melibatkan Tania pada “Patroli Keamanan Sekolah” yang menjadi salah satu eksul sekolah yang digemarinya. Saat ada undangan PKS, aku tidak memilih Tania ikut terlibat, dengan alasan kekawatiranku jika ia pingsan karena tidak sarapan  walaupun saat itu sedih melihatnya kecewa… Tetapi sejak saat itu pula Tania selalu sarapan, dia memiliki motivasi yang tinggi untuk membuktikan bahwa ia bukan Tania yang lemah. Keceriaannya pun bertambah.. ^_^

Si Cantik, biasa ku menyapanya selalu membuat hariku ceria., dengan gaya bersalamannya yang berulang-ulang menjadi pioneer gaya bersalaman siswi yang lain. Tania selalu mencium tanganku hingga sepuluh kali setiap perjumpaan, sehingga temannya suka kesal karena menunggu..tetapi sebagian temannya pun meniru gaya tersebut… “begitulah anak-anak, plagiat sejati.. heheh”. Tidak hanya ceria, Tania juga termasuk siswi yang paling lama pulang.., karena ia harus menunggu jemputan yang cukup sore. Bersyukur ia masih terus kelihatan ceria 

Ketiga, Syarif

Siswa yang secara fisik terlihat dewasa ini, sesungguhnya memiliki hati yang cukup sensitif untuk seorang pria.. Ia menjadi siswa yang unik karena kesensitifannya itu. 
Pernah suatu ketika saat ada sedikit konflik di kelas yg menyebabkan salah satu siswi menangis, ternyata syarif pun ikut menangis. Awalnya aneh menurutku, tetapi ternyata ia memposisikan diri berada pada siswi tersebut sehingga ikut sedih lah ia. Inilah keunikannya, bukan hanya itu… saat ia ditegur salah satu guru yang mungkin secara fisik menakutkan membuatnya begitu terluka sehingga ia drop. Tetapi masih dapat diatasi..

Salah satu siswa yang cukup sering curhat sebagai seorang laki-laki adalah syarif. sebagian besar isi curhatnya sebetulnya masih berkaitan dengan keseharian ia. Karakter seperti ini tentu bukan ada begitu saja, kemungkinan terbesar dilatarbelakangi oleh khidupan ia di masa kanak-kanak.., sangat disayangkan aku belum begitu mendalaminya. Tetapi memberikan penguat secara kata-kata begitu efektif saat ia terluka.., aku selalu berdoa semoga ia dapat terus memotivasi diri sekalipun keadaan melukainya.

Syarif memang termasuk pria berhati lembut menurutku dan cenderung lemah sebetulnya, tetapi ia cukup bahagia ketika sekolah dan guru-guru dapat mendukungnya, syarif anak yang betah sekolah, ia termasuk siswa yang paling akhir ketika pulang. Pernah suatu ketika sang nenek yang biasa menjemput syarif  bertanya apa benar jadwal pulang sekolah sampai sesore ini, dan ternyata baru kuketahui kalau syarif berbohong kepada neneknya jadwal pulang sekolahnya.. Saat seorang anak dapat menikmati sekolah itu adalah prestasi bagi guru.

Ada hal yang paling membahagiakanku saat neneknya menghubungiku hanya ingin menyampaikan bahwa syarif mengalami perubahan yang sangat positif secara pribadi, dan beliau bersyukur sekali terhadap hal itu.. Tiada kata yang dapat kuungkapkan lagi saat itu, hanya bersyukur telah diberikan kesempatan untuk mendidik mereka.

Keempat, Belinda


Gadis imut ini memang berpostur mungil dan imut, tetapi postur tubuhnya tidak linier dengan potensinya.. siswi yang teramat aku kagumi. 
Belind, siswi berkarakter positif ini memiliki potensi yang luar biasa, bukan hanya dibidang akademik yang dapat dipastikan nyaris sempurna tetapi juga dalam bidang lain.. leadershipnya yang luar biasa dalam mengelola temannya sebagai tim, cara pandangnya yang dewasa diatas teman seusianya, kemampuan bersosialisasinya yang fleksibel menjadikan belind dapat berteman dengan siapapun. Kalaulah saya diberi kesempatan untuk menemui keluarganya, rasanya ingin sekali belajar bagaimana dapat mendidik anak sesempurna ini.

Aku selalu beranggapan bahwa kemampuan akademik tidak selalu menunjang kesuksesan seorang, tetapi jarang kutemui siswi yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik tetapi juga leadership dan sosial yang baik. Belind kuyakini dapat sukses dibidang apapun.. Saat melihatnya tiba di sekolah, ia selalu terlihat bersemangat dan siap menghadapi apapun, kata-kata yang keluar dari mulut mungilnya membuat seorang guru malu jika tidak dapat mengarahkannya untuk lebih dari yang sekarang. Itulah Belinda, siswi imut dengan kepribadian raksasa.. 

Hal yang luar biasa pada belinda adalah aktivitas religiusnya, program puasa sunah senin dan kamis yang kami buat dijalankan dengan baik, bahkan aku tidak pernah mendapapi ia tidak puasa dihari tersebut. luar biasa sekali belinda ini, saat aku enggan untuk puasa sunah yang terlintas dalam benakku adalah belinda yang sanggup konsisten menjalankan itu., sehingga aku pun malu jika tidak berpuasa. Rasa bangga diberi kesempatan memiliki anak seperti Belinda.

Kelima, Caroline

Gadis cantik ini selalu menarik perhatianku, karena setiap kali tiba disekolah ia selalu berjalan menunduk tampak kurang percaya diri. Olin adalah panggilan akrab untuknya, saat tiba di sekolah ia tak pernah berani menatap, selalu menunduk dikeramaian..

Untuk membangun kepercayaan diri Olin memang membutuhkan waktu, tetapi dengan program yang mewajibkan setiap kelas untuk tampil memberikan pengaruh tersendiri, sedikit demi sedikit tingkat kepercayaan dirinya meningkat. Si cantik ini memang bukan anak yang PD, tetapi ia memiliki kerendahaan hati yang luar biasa padahal ia memiliki kemampuan akademik yang bagus.. kemampuan bahasa inggrisnya pun baik., begitu juga kemampuan teknologinya,. 

Bukan hanya ketidakPD-annya yang menyebabkan ia enggan untuk tampil, tetapi juga ia tidak ingin menonjol saat teman-temannya belum mencapai itu. Olin juga memiliki keceriaan layaknya anak-anak. Ia memiliki sahabat sejak kecil yang sampai saat ini masih menjadi temannya. Saat istrirahat aku selalu melihatnya berkejar-kejaran dengan syifa sahabatnya, tertawa lepas tanpa beban.  cantiknya Olin ini juga didukung oleh cantik sifatnya, terkadang aku sering tersenyum memperhatikan pertemanan Olin dengan syifa.. karena syifa sering memarahi olin dengan bercanda tapi tidak sekalipun Olin pernah membalasnya terkecuali dengan candaan saja. 

Hal yang paling ingin aku lakukan adalah membuatnya yakin terhadap kemampuannya dan berani mengutarakan pendapat atau apa yang ada dibenaknya, karena sesungguhnya ia memiliki kemampuan yang jauh lebih daripada sekarang.. 

Keenam, Aisya




Ada beberapa nama Aisya di sekolah, tetapi aku tak pernah tertukar dengan ais yang satu ini..gadis manis yang lembut ini memiliki karakter yang cukup positif. Entah apa yang membuatku selalu luluh ketika melihat wajah teduhnya. 

Walaupun terlihat lembut ais termasuk pribadi yang kuat. Diantara teman-teman sepermainannya bisa dipastikan ais tetap konsisten terhadap sekolah ketimbang yang lain. Disaat group temannya sudah mulai mengenal pacaran, ia tidak masuk dalam budaya itu. Tidak hanya itu, ais juga rendah hati, disaat temannya memperhatikan fashion, trend atau gaya yang biasa dilakukan anak usianya.. ais bisa tetap konsisten terhadap jatidirinya yang tidak terwarnai dengan hal itu.

Ais cukup tekun walaupun ada sedikit ketidakpercayaan diri, tetapi ia dapat mengatasinya. dibidang akademik ia termasuk juga yang baik, tidak hanya itu dibidang sosial pun ia dapat menyatu dengan berbagai karakter teman-temannya. 

Satu hal yang sangat paling aku kagumi dari seorang ais ini adalah memiliki integritas yang cukup tinggi diusianya yang belia, apabila ia selalu mendapatkan dukungan dari sekolah dan orangtua. Ais akan menjadi sosok wanita yang hebat kelak


Ketujuh, Ghina




Ghina, setiap kali namanya disebut hal yang teringat dalam benakku adalah tawanya yang khas..ia memiliki tawa yang lepas tanpa beban. 

Si Manis panggilan yang kusuka untuknya memang gadis berwajah manis. Wajahnya yang manis juga sesuai dengan karakternya yang manis pula.. Walaupun ia cerita memiliki permasalahan dengan temannya, ia tetap dapat menjalankan aktivitasnya dengan positif. Ia tetap menjadi gadis cerdas yang dapat bergaul dengan siapa pun. 

Ada sedikit kisah lucu tentangnya saat kelasnya berada disamping ruanganku. Suaranya yang juga khas selalu terdengar saat ia terus saja bertanya kepada guru yang mengajar, pertanyaan-pertanyaan polosnya membuatku selalu senyum diruangan.. karena dalam menjawab pertanyaan polosnya juga tetap dibutuhkan kecerdasan guru untuk menjawab, sehingga dari jawaban terhadap pertanyaan Ghina dapat mengevaluasi sejauh mana kemampuan guru.

Tidak hanya tawa dan suaranya yang khas, tetapi gaya bersalamannya pun khas, iya akan menyalami tanganku ke seluruh bagian wajahnya.. ooh betapa manisnya Ghina ini. 
Sebenarnya Ghina memiliki potensi sebagai pemimpin dengan didukung akademik dan sosialnya yang juga bagus, dasar leadershipnya sudah ada, hanya ia masih perlu dukungan baik dari guru maupun dari teman-temannya.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar