Bersama dengan anak-anak adalah
kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, Berinteraksi dengan
mereka setiap hari dapat mengalihkan apapun bagiku.., karena itulah pendidikan
menjadi duniaku..
Tujuh tahun bekerja di dunia
pendidikan memberi kesan tersendiri, tetapi kesan terdalam ada di Al Mazaya,
sekolah menengah pertama yang secara langsung aku terlibat didalamnya dalam
mendidik siswa-siswinya.. Kali ini aku tidak ingin berbicara bagaimana sekolah tersebut (mungkin
tulisan selanjutnya). Tetapi kisah tentang anak-anakku lah yang ingin
kutuangkan dalam tulisan ini, karena setiap dari mereka memiliki keunikannya sendiri..
Pertama, Shollu…
Gadis mungil ini adalah siswi
pertama yang ingin menyerah dari sekolah karena kekawatirannya tidak dapat
mengikuti pelajaran, terutama bahasa Inggris, tidak hanya itu, program morning ceremony yang kami adakan setiap
hari-pun memberinya kekawatiran kalau ia tidak sanggup mengikuti. Moncer (biasa
disingkat) yang hanya berdurasi 3-5 menit saja dalam benaknya dapat menimbulkan
keletihan sehingga ia kawatir akan pingsan. Si Mungil ini beberapa kali
menemuiku bersama dengan ayahnya untuk meyakinkan diri bahwa ia sanggup menjalani
segala aktivitas sekolah..
Ia sebenarnya tidak bermasalah secara akademik, hanya
tingkat kekawatiran berelebihan yang mungkin saja disebabkan pereistiwa di masa
SD membuatnya takut dan tidak yakin terhadap dirinya. Shollu inilah yang menjadi
siswi pertama yang kuperhatikan, karena jika pola pikir seperti itu didiamkan
maka akan menjadi karakter yang tidak muda dirubah. Alhamdulillah, ternyata
tidak membutuhkan waktu lama untuk merubah pola pikirnya, kurang lebih 3 pekan
dengan bantuan tim guru dan program yang ada si mungil akhirnya bisa mengikuti
semua aktivitas, bahkan lebih bersemangat..
Kedua, Tania
Gadis berpostur tinggi dan kurus
ini menjadi fokus perhatianku jg, ketika hampir setiap hari lemas bahkan pingsan
di jam pelajaran awal sekolah., masalah utama adalah tidak pernahnya sarapan. tubuhnya lemah,
Tidak hanya persoalan sarapan., tetapi pada saat makan siangpun
ia hanya membeli snack yang pastinya tidak memenuhi asupan karbohidrat apalagi
gizi untuk tenaganya. Tidak mudah membuatnya mau sarapan, ia memang tidak terbiasa dan didukung kesibukan orangtuanya
yang tidak sempat menyediakan, akhirnya langkah yang kuambil adalah memastikan
bahwa makan siangnya cukup dengan asupan gizi. Tapi ini tidak cukup, sarapan
tetap menjadi faktor terpenting dalam aktivitasnya.
Setiap hari dengan cara
apapun aku meminta ia untuk sarapan sekalipun hanya sepotong roti dan
susu.., cukup lama waktu yang kubutuhkan sampai akhirnya cara yang menurutku
efektif adalah tidak melibatkan Tania pada “Patroli Keamanan Sekolah” yang
menjadi salah satu eksul sekolah yang digemarinya. Saat ada undangan PKS, aku tidak memilih
Tania ikut terlibat, dengan alasan kekawatiranku jika ia pingsan karena tidak
sarapan walaupun saat itu sedih
melihatnya kecewa… Tetapi sejak saat itu pula Tania selalu sarapan, dia memiliki
motivasi yang tinggi untuk membuktikan bahwa ia bukan Tania yang lemah.
Keceriaannya pun bertambah.. ^_^
Si Cantik, biasa ku menyapanya
selalu membuat hariku ceria., dengan gaya bersalamannya yang berulang-ulang
menjadi pioneer gaya bersalaman siswi yang lain. Tania selalu mencium tanganku
hingga sepuluh kali setiap perjumpaan, sehingga temannya suka kesal karena menunggu..tetapi
sebagian temannya pun meniru gaya tersebut… “begitulah anak-anak, plagiat
sejati.. heheh”. Tidak hanya ceria, Tania juga termasuk siswi yang paling lama
pulang.., karena ia harus menunggu jemputan yang cukup sore. Bersyukur ia masih
terus kelihatan ceria
Ketiga, Syarif
Siswa yang secara fisik terlihat
dewasa ini, sesungguhnya memiliki hati yang cukup sensitif untuk seorang
pria.. Ia menjadi siswa yang unik karena kesensitifannya itu.
Pernah suatu ketika
saat ada sedikit konflik di kelas yg menyebabkan salah satu siswi menangis,
ternyata syarif pun ikut menangis. Awalnya aneh menurutku, tetapi ternyata ia
memposisikan diri berada pada siswi tersebut sehingga ikut sedih lah ia. Inilah
keunikannya, bukan hanya itu… saat ia ditegur salah satu guru yang mungkin
secara fisik menakutkan membuatnya begitu terluka sehingga ia drop. Tetapi masih dapat diatasi..
Salah satu
siswa yang cukup sering curhat sebagai seorang laki-laki adalah syarif. sebagian besar isi curhatnya sebetulnya masih berkaitan dengan keseharian ia. Karakter seperti ini tentu bukan ada begitu saja, kemungkinan terbesar
dilatarbelakangi oleh khidupan ia di masa kanak-kanak.., sangat disayangkan aku
belum begitu mendalaminya. Tetapi memberikan penguat secara kata-kata begitu
efektif saat ia terluka.., aku selalu berdoa semoga ia dapat terus memotivasi
diri sekalipun keadaan melukainya.
Syarif memang termasuk pria
berhati lembut menurutku dan cenderung lemah sebetulnya, tetapi ia cukup bahagia
ketika sekolah dan guru-guru dapat mendukungnya, syarif anak yang betah sekolah, ia termasuk siswa yang paling akhir ketika pulang. Pernah suatu ketika sang nenek yang biasa menjemput syarif bertanya apa benar jadwal pulang sekolah sampai sesore ini, dan ternyata baru kuketahui kalau syarif berbohong kepada neneknya jadwal pulang sekolahnya.. Saat seorang
anak dapat menikmati sekolah itu adalah prestasi bagi guru.
Ada hal yang paling membahagiakanku saat neneknya menghubungiku hanya ingin menyampaikan bahwa syarif mengalami perubahan yang sangat positif secara pribadi, dan beliau bersyukur sekali terhadap hal itu.. Tiada kata yang dapat kuungkapkan lagi saat itu, hanya bersyukur telah diberikan kesempatan untuk mendidik mereka.
Keempat, Belinda
Gadis imut ini memang berpostur
mungil dan imut, tetapi postur tubuhnya tidak linier dengan potensinya.. siswi
yang teramat aku kagumi.
Belind, siswi berkarakter positif ini memiliki potensi
yang luar biasa, bukan hanya dibidang akademik yang dapat dipastikan nyaris
sempurna tetapi juga dalam bidang lain.. leadershipnya yang luar biasa dalam
mengelola temannya sebagai tim, cara pandangnya yang dewasa diatas teman seusianya,
kemampuan bersosialisasinya yang fleksibel menjadikan belind dapat berteman dengan
siapapun. Kalaulah saya diberi kesempatan untuk menemui keluarganya, rasanya
ingin sekali belajar bagaimana dapat mendidik anak sesempurna ini.
Aku selalu
beranggapan bahwa kemampuan akademik tidak selalu menunjang kesuksesan seorang,
tetapi jarang kutemui siswi yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik tetapi
juga leadership dan sosial yang baik. Belind kuyakini dapat sukses dibidang
apapun.. Saat melihatnya tiba di sekolah, ia selalu terlihat bersemangat dan
siap menghadapi apapun, kata-kata yang keluar dari mulut mungilnya membuat
seorang guru malu jika tidak dapat mengarahkannya untuk lebih dari yang
sekarang. Itulah Belinda, siswi imut dengan kepribadian raksasa..
Hal yang luar biasa pada belinda adalah aktivitas religiusnya, program puasa sunah senin dan kamis yang kami buat dijalankan dengan baik, bahkan aku tidak pernah mendapapi ia tidak puasa dihari tersebut. luar biasa sekali belinda ini, saat aku enggan untuk puasa sunah yang terlintas dalam benakku adalah belinda yang sanggup konsisten menjalankan itu., sehingga aku pun malu jika tidak berpuasa. Rasa bangga diberi kesempatan memiliki anak seperti Belinda.
Kelima, Caroline
Gadis cantik ini selalu menarik
perhatianku, karena setiap kali tiba disekolah ia selalu berjalan menunduk
tampak kurang percaya diri. Olin adalah panggilan akrab untuknya, saat tiba di
sekolah ia tak pernah berani menatap, selalu menunduk dikeramaian..
Untuk
membangun kepercayaan diri Olin memang membutuhkan waktu, tetapi dengan program
yang mewajibkan setiap kelas untuk tampil memberikan pengaruh tersendiri,
sedikit demi sedikit tingkat kepercayaan dirinya meningkat. Si cantik ini
memang bukan anak yang PD, tetapi ia memiliki kerendahaan hati yang luar biasa
padahal ia memiliki kemampuan akademik yang bagus.. kemampuan bahasa
inggrisnya pun baik., begitu juga kemampuan teknologinya,.
Bukan hanya ketidakPD-annya yang menyebabkan ia enggan untuk tampil, tetapi juga ia tidak
ingin menonjol saat teman-temannya belum mencapai itu. Olin juga memiliki
keceriaan layaknya anak-anak. Ia memiliki sahabat sejak kecil yang sampai saat
ini masih menjadi temannya. Saat istrirahat aku selalu melihatnya
berkejar-kejaran dengan syifa sahabatnya, tertawa lepas tanpa beban. cantiknya Olin ini juga didukung oleh cantik sifatnya, terkadang aku sering tersenyum memperhatikan pertemanan Olin dengan syifa.. karena syifa sering memarahi olin dengan bercanda tapi tidak sekalipun Olin pernah membalasnya terkecuali dengan candaan saja.
Hal yang paling ingin aku lakukan adalah
membuatnya yakin terhadap kemampuannya dan berani mengutarakan pendapat atau
apa yang ada dibenaknya, karena sesungguhnya ia memiliki kemampuan yang jauh
lebih daripada sekarang..
Keenam, Aisya
Ada beberapa nama Aisya di
sekolah, tetapi aku tak pernah tertukar dengan ais yang satu ini..gadis manis
yang lembut ini memiliki karakter yang cukup positif. Entah apa yang membuatku
selalu luluh ketika melihat wajah teduhnya.
Walaupun terlihat lembut ais
termasuk pribadi yang kuat. Diantara teman-teman sepermainannya bisa dipastikan
ais tetap konsisten terhadap sekolah ketimbang yang lain. Disaat group temannya sudah mulai mengenal pacaran, ia tidak masuk dalam budaya itu. Tidak hanya itu, ais
juga rendah hati, disaat temannya memperhatikan fashion, trend atau gaya yang biasa dilakukan anak usianya.. ais bisa tetap konsisten terhadap jatidirinya yang tidak terwarnai dengan hal itu.
Ais cukup tekun walaupun ada sedikit
ketidakpercayaan diri, tetapi ia dapat mengatasinya. dibidang akademik ia termasuk juga yang baik, tidak hanya itu dibidang sosial pun ia dapat menyatu dengan berbagai karakter teman-temannya.
Satu hal yang sangat
paling aku kagumi dari seorang ais ini adalah memiliki integritas yang cukup
tinggi diusianya yang belia, apabila ia selalu mendapatkan dukungan dari
sekolah dan orangtua. Ais akan menjadi sosok wanita yang hebat kelak
Ketujuh, Ghina
Ghina, setiap kali namanya
disebut hal yang teringat dalam benakku adalah tawanya yang khas..ia memiliki
tawa yang lepas tanpa beban.
Si Manis panggilan yang kusuka untuknya memang gadis berwajah manis. Wajahnya yang manis juga sesuai dengan karakternya
yang manis pula.. Walaupun ia cerita memiliki permasalahan dengan temannya, ia
tetap dapat menjalankan aktivitasnya dengan positif. Ia tetap menjadi gadis
cerdas yang dapat bergaul dengan siapa pun.
Ada sedikit kisah lucu tentangnya
saat kelasnya berada disamping ruanganku. Suaranya yang juga khas selalu terdengar
saat ia terus saja bertanya kepada guru yang mengajar, pertanyaan-pertanyaan
polosnya membuatku selalu senyum diruangan.. karena dalam menjawab pertanyaan polosnya juga tetap dibutuhkan kecerdasan guru untuk menjawab, sehingga dari jawaban terhadap pertanyaan Ghina dapat mengevaluasi sejauh mana kemampuan guru.
Tidak hanya tawa dan suaranya yang khas, tetapi gaya bersalamannya pun khas, iya akan menyalami tanganku ke seluruh bagian wajahnya.. ooh betapa manisnya Ghina ini.
Sebenarnya Ghina memiliki potensi sebagai pemimpin dengan didukung akademik dan sosialnya yang juga bagus, dasar leadershipnya sudah
ada, hanya ia masih perlu dukungan baik dari guru maupun dari teman-temannya.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar