Cukup
banyak pembahasan tentang manfaat puasa, mulai dari kesehatan fisik, mental
hingga hubungan sosial.
Dari
semua pembahasan ada hal yang sepertinya kita terlewat, bahwa tak sekedar
sesaat manfaat puasa itu, tetapi bisa mendewasakan diri.
Puasa,.
sesungguhnya bagian dari aktivitas kita sehari-hari, Karna saat itu sesuatu
yang dihalalkan dikendalikan dalam batas waktu tertentu. Kita berhak untuk
makan dan minum tetapi karna kesepakatan ibadah maka hal itu dikendalikan hingga
waktunya.
Begitu
juga dalam keseharian, kita tak mungkin memakai seluruh baju di lemari dalam
waktu bersamaan, tak mungkin menggunakan semua ruangan dalam waktu yg sama,
semua hal sesungguhnya dibatasi. Jadi puasa adalah bagian dari keseharian kita.
Sejatinya
jika puasa sudah menjadi bagian dari diri, tidak hanya persoalan makan dan
minum atau menahan nafsu. Tetapi jauh lebih dalam akan ada pengendalian diri
yang luar biasa, yg halal saja dikendalikan apalagi yang terlarang…, bukankah
ini luar biasa. Tidak hanya soal nafsu negatif, tapi jauh dari itu. Bagaimana
kita dapat mengendalikan peluang menikmati dunia, berbangga diri atau lainnya yang notabene
tidak merugikan orang lain.
Selama
ini dunia selalu memberikan peluang untuk melakukan apapun, apalagi jika memiliki keleluasaan secara finansial dan kekuasaan. Bisa membeli apapun yang
diinginkan, dihormati bahkan mungkin ditakuti karna posisi. Lalu bagaimana
dengan yang tidak memiliki keleluasaan itu, bersedih.., mengeluh bahkan
mungkin memelas,..
Oleh karena itu, kita membutuhkan pengendalian diri. Apapun
posisinya, bagaimanapun kondisinya.., tetap dibutuhkan kontrol untuk semua
keinginan dan hati sehingga tetap dijalur. Tidak berlebihan.. Menikmati
secukupnya ataupun bersedih secukupnya.. Bila air yang sedikit cukup untuk
menyelamatkan kita dari dahaga, maka gunakan air banyak untuk kemaslahatan yang
lain…
Pengendalian
diri ini menjadi ciri kedewasaan, karena saat seorang anak menyukai sesuatu, ia
akan terobsesi untuk memilikinya. Sebagaimana perkataan Umar bin Khatab;
“When you love, do not
love like a child who becomes obsessed with something he loves. And when you
hate, do not hate to the point where you want to see someone be destroyed”
Prinsip
puasa adalah pengendalian terhadap diri.., jika saat berbuka tetap lepas
dari pengendalian, artinya masih butuh waktu untuk diri melatih lagi. Terus dan
terus latih diri sehingga terus menerus kita dapat kuasai diri, itulah mengapa
Allah menyediakan ibadah puasa sunnah lainnya. Karna manusia yang terkendali
adalah manusia yang dewasa…