Kucing selalu menjadi bagian dari keluarga kami, saya dan
keluarga saya selalu menyukai kucing.., apapun jenisnya. Hanya saja yang kami pelihara
kucing- kucing liar yang datang... khusus untuk yang datang, karena pasti yang
datang ke rumah itu butuh pertolongan, entah sakit atau lapar.. karena saya dan
keluarga cukup baik hati... hehe jadi kami selalu ada saja kucing liar yang
dirawat, disamping kalau kucing non lokal biaya hidup dan perawatannya mahal
(alasan utama)..
Entah sudah berapa jumlahnya, ada yang betah dirumah.. ada
yang tetap liar. Cuma datang kalau jam makan saja, seakan dia memberikan saham
untuk modal kepada kami...
Bagaimanapun juga saya selalu suka kucing. Kucing yang saya
ceritakan disini adalah si “hitam”... kucing yang paling lama bersama kami
sampai akhir hayatnya.. hiks
Sekitar kurang lebih sekitar 13 tahun hitam menemani
keluarga kami, saat itu saya sering melihat dua ekor kucing kecil berlari lari
di jalan depan rumah.. lincah dan lucu –lucu, ingin ambil jadi peliharaan tapi
tidak boleh, karena sudah ada dua kucing kami pada saat itu...
Tetapi dalam keluarga kami pantang mengusir kucing yang
datang ke rumah minta makan,, jadi dua ekor kucing itu seperti memahami saya
ingin memeliharanya. Tiba –tiba mereka dataaang terus minta makan, dan kami
berikan sampai menjadi kucing peliharaan kami.
Saya beri nama “Hitam”, karena warna bulu dominan hitam.... yang
ke2 diberi nama kakakku “pipi”. Entah kenapa diberi nama pipi, mungkin
terispirasi dari anang yang dipanggil pipi oleh anak-anaknya.. nyambung ga??
Item dan pipi kelihatan selalu ceria dan berlari –larian berdua
sampai panjat pohon mangga di rumah..., tersadar beberapa hari kalau si item
tidak pernah mengeluarkan suara, dan selalu tenang menungu makanannya dibuat,
sementara pipi agresif seperti kucing kelaparan. Dua pribadi yang berbeda... Sampai
akhirnya mamaku mengetahui bahwa item pernah dilukai bagian paha luar nya oleh
manusia dengan bacokan yang cukup dalam karena mencuri ikan.... jahat bangeeet!
Sejak saat itu, item lebih terlihat pendiam dan tak pernah
bertindak agresif.. bahkan kalau dia melakukan hal yang merusak, sperti
menajamkan kuku di kursi atau tidur di sofa dalam keadaan kotor dan kami
memperingatkan dengan telunjuk saja dia sudah faham kalau hal itu tidak boleh..
Kalau makan selalu sedikit, mungkin dia
ingin menjaga berat badannya... heheh
Malangnya nasib si hitam, membuat kami menyayanginya.
Tujuh tahun berlalu.. pipi kembali liar dan jarang pulang..
malah tak pernah pulang, dia lebih memilih kehidupan jalanan (drama bingiit
yaa..), dua kucing lainnya pun demikian. Sehingga tinggal hitam lah yang tetap
berada dirumah.. menjadi kucing manis yang jarang mengeong, kalau lapar mau
makan hanya memandang mata saya teruuuus tanpa kedipan, tak pernah berantem
dengan kucing liar lainnya, merawat tubuhnya,,, dan tiduuuuuur aja.
Sampai akhirnya kami pindah rumah..
Pada saat mama saya packing terakhir, item menatap penuh
makna... dan akhirnya dibawa serta dia ke rumah baru kami, nuruut saja.., diam.
Sampai rumah saya gendong dan berkeliling memperhatikan rumah baru... tampak
bingung terlihat...
Kesokan harinya dia pergi hingga 4 hari, ga ngerti juga
kemana mungkin mau kembali ke rumah lama atau hanya mengamati daerah
setempat...
Saat kembali pulang lagi sekitar jam 1 malam, suara mengeong
nya yang nyaring membangunkan saya dari tidur cantik... yeaaa Hitam kembali
pulang... Sejak saat itu hitam mulai mengeluarkan suara.. bahkan suara yang
berbeda-beda..., mau bermanja2 tetapi
tetap sensitif. Kesukaannya adalah tidur di tempat tidur springbed, tapi dengan
telunjuk saya dan berkata eeh..., dia pasti turun. Selain itu dia suka sekali nangkring dipinggir Balkon sambil memandangi jalanan....
Empat tahun berjalan di rumah baru item tampak jiwa liarnya,
traumanya seperti ditinggalkan bersama rumah terdahulu.... jadi suka berantem dan mulai kotor karena
sibuk jalan jalaaaan aja.. tubuhnya yang tidak pernah gemuk jadi kencang karna
sering jalan –jalan...
Tiba –tiba disaat hitam sibuk dengan rutinitasnya, datanglah
kucing baru berwarna kuning, yang tampak sakit dan duduk terus didepan rumah..
setiap malam sering merintih. Karena tak tega akhirnya kami pelihara dia dengan
nama “Ucrit” karena tampak kecil seperti unyil..
Kehadiran ucrit awalnya tidak disuka oleh item.. dia marah. Tidak
mau makan di rumah, bahkan langsung pergi setelah melihat ucrit.. ternyata
kucing ada rasa cemburu juga yaa....
Lambat laun.. hitam bisa menerima kehadiran ucrit, bahkan
kalau makanannya diambil ucrit juga diserahkan.. item memang baik seperti saya...
heheh. Tetapi dia tetapi menunjukan kekuasaaannya bahwa dia lebih senior, setiap kali mau diberi makan, dia akan naik ketempat paling tinggi, entah di atas lemari atau di atas meja.. tidak mau ikut merengek di bawah... item iteem
Seiring berjalannnya waktu, mungkin karena usia juga... item
yang jadi suka berantem luka dibagian bawah mulutnya.., tetapi tidak pernah mengurangi
hoby nya yang suka jalan jalan ini sakit.. kurang lebih dua bulan ia batuk dan
muntah, walupun masih tetap makan tapi badannya makin lama makin terlihat lemah, aktivitas jalannya dikurangi
dan lebih sering di rumah tidur.. sedihnya liat hitam begitu ... :(
Hitam makin tak bernafsu untuk makan , dia hanya ingin tidur
dan minum... kami sudah berfikir dia
akan mati sebentar lagi.... Di pagi hari
sebelum dia mati.. dia menyapa dengan rintihan kecil dan dengan gerakan yang
lamban menghampiri.. tak sanggup liatnya..., sempat mengelus sebentar lalu saya
harus berangkat ke kantor. Pada siang hari mama menelpon kalau Item sudah
mati... huaaa sediiih nyaaa...
Bukan kali pertama saya mengalami kucing yang matih, si
putih kucingku waktu masa –masa SMA juga mati diusia 2,5 tahun.. rasa sedih
juga terasa.. tetapi hitam yang sudah lebih dari sepuluh tahun bersama
keluarga, dari yang datang dengan trauma sampai jiwa liarnya keluar kembali
telah pergi...
Hitam yang sensitif..., yang serti tau bahasa manusia, telah
meninggalakan saya ... Rindu terdalam saya untukmu tem....
hehehe yg sabar ya.. dirumah saya juga sudah 3 kali kucing kesayangan saya mati. salam sesama pencinta kucing
BalasHapushehehe... terimaksih
Hapus