Senin, 09 Januari 2017

Duka Patah Hatiku

Berkobar semangatku kembali mengunjungi kotamu
Rinduku pada ketenangan kotamu

Aku duduk jauh di depan tembok samping makammu
Riuh rendah lalulalang para pencintamu disekelilingku
Kucoba pejamkan mata memusatkan hatiku kepada cintamu
Kucoba khusyu’kan hati ini, tetapi hanya kehampaan.
Pecah tangisku tanpa kutau sebab musababnya

Ya Habiballah.., bukan kali pertama ku mengunjungimu
Aku faham tak pernah pantas aku bertamu
Aku datang kembali dengan membersihkan sejarah hidupku
Tapi tetap bau busuk ini melekat

Ya Rasul, berulang-ulang kali aku berwudlu membersihkan diri
Tetapi terlalu suci Ya Rasul, wajahmu terlalu indah
Untuk dikotori oleh kebusukan sejarah kegagalan kemanusiaanku

Wahai kekasih Allah.., Aku sujud mati kepada Allah
Memohon perkenankan berjumpa dengan kekasih-Nya
Kupenuhi darah dan jiwa dengan pernyataan cinta

Tapi mataku tak bisa memandang
Coba kupejam-pejamkan mata
Yang muncul kegelapan dan putus asa
Perlahan aku menjauh darimu, meleleh duka patah hatiku

Kutambahkan permohonanku padamu Ya Allah, dengan rasa malu akan busuknya aku
Saat tiba masa itu, maka akhiri masaku di Madinah Almunawwarah tepat di Nabawi 
Dalam keadaan bersujud dengan kerendahan derajatku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar