Kamis, 06 November 2014

Makassar, Kota Maju di Celebes... (Part I)



Salah satu kota yang selalu ingin saya kunjungi adalah Makassar, daya tariknya membuat saya ingin berkunjung kesana... Kota yang melahirkan banyak pengusaha Nasional yang juga membangun kotanya sendiri sehingga, Makassar cukup maju dibanding propinsi Sulawesi lainnya..

Sebelum berangkat ke Makasar, berbagai informasi dari internet saya kumpulkan supaya perjalanan efektif dan efisien.  Setelah tempat mana saja yang ingin dikunjungi dan menghitung berapa budgetnya, akhirnya saya putuskan berangkat bersama teman kantor. Beruntung kami memiliki teman di Makasar jadi untuk urusan akomodasi dan hotel sudah berees... bisa hemat pulaa.. hehe

Pesawat Citilink kami gunakan untuk mengantar ke Makasar, dengan pesawat jam 05.55 pagi sampai di Makasar 09.25 WITA. Salah satu kesukaan saya mengunakan citilink adalah tepat waktu, kalaupun meleset tidak akan lama.
Tiba di Makasar, kami disambut dengan bandara Ujung Pandang yang cukup bagus.. tanda kota yang sudah cukup maju..
Inilah keuntungan memiliki koneksi di tempat yang ingin dikunjungi, jadi kami langsung dijemput dan diantar kemanapun kami mau... dan perjalanan pun dimulai.. Cihuuuuyy.

Kemajuan kota Makasar sudah terlihat bukan hanya di bandaranya yang berlokasi di Maros, tetapi perjalanan menuju Kota dan Bandara Ujung Pandang langsung dapat melalui TOL, layaknya kita Jakarta.. Bagusnya Tol nya lancaaaaaaaar... bedanya dengan Jakarta...
Tol ini dikelola pihak swasta BOSOWA yang memang perusahaan swasta milik putra Makasar yang cukup menguasai daerahnya..

Rute pertama adalah menikmati sarapan makanan khas, yang sangat terkenal yaitu COTO MAKASSAR.., disinilah kami bertemu teman-teman saya yang akan menemani berjalan-jalan..
Makan coto Makasar di resto yang bernama Coto Nusantara sungguh menggungah selera makan saya, mungkin juga karna lapar...., maklum dipesawat kan tidak dapat makanan.. hehhe
Restonya tidak mewah, tetapi kualitas makanannya mewah... wuenaaak tenan lah.

Karena kebetulan teman kami memang bekerja di salah satu bagian group BOSOWA, yaitu di Yayasannya bagian sekolahnya.. setelah sarapan kami mampir ke sekolah internasional milik bosowa dan Universitas 45 yang sudah dimiliki juga..
Lobi Sekolah Bosowa




Selesai berkunjung, saatnya makaaan, memang di daerah manapun wisata kuliner itu wajib, setiap daerah punya cita rasa tersendiri. Kali ini kami menikamati menu laut... yummiii bgt, saya lupa nama ikannya apa, tapi besar-besar.. dagingnya tebaaal... begitu juga cuminya.. mantabb. Resto Lae lae, yang ramai itulah tempat kami makan...

Sambil menunggu mobil jemputan, kami sempatkan chekin hotel. Kebetulan sekali hotelnya dekat dengan tempat makan jadi cukup dengan jalan kaki. Hotel Aryaduta, hotel lama nan megah dengan posisi tepat di depan pantai Losari, dan beruntungnya saya kamar kami pun memiliki view pantai tersebut... istirahat yang menyenangkan.. ^_^

Waktu terus bergerak ke sore hari, tetapi matahari di Makasar tampak tidak pernah berhenti menyinari kota.. Teriknya itu membuat kami memutuskan untuk berkeliling kota Makasar dulu.. lokasi pertama Benteng FORT ROTERDAM

Depan Benteng

Bnetuknya seperti penyuu kaan..??



Masuk museum berharap dipandu atau dapat brosur gituuuu... ternyata tetap harapanku na’as.. -_- masuklah kami ber2 ke dalam museum yang sepi dan tak berpenghuni itu.. koleksi museum yang sangat menarik ini sangat disayangkan seperti tidak diperdulikan, memang ada CCTV tapi tak ada yang melihat CCTV itu, sangat mudah untuk dicuri.. ya wajar kalau peninnggalan sejarah Indonesia suka berada di negara lain..


Museum pertama bercerita tentang sejarah kerajaan Gowa – Tallo dan masuknya Islam di Makasar, sedangkan museum kedua bercerita tentang zaman prasejarah bagaimana dulu mereka mendapatkan makanan dan alat2nya...  koleksi museum ini beragam sekali dari mulai bendera kerajaannya, kain, rumah-rumah adat, ritual ritualnya... Karena memang di sulawesi banyak ditemukan situs2 prasejarah.  Memori saya langsung muncul teringat masa belajar sejarah tingkat SMP/ SMA yang selalu mengantuk mendengarkannya..  Padahal sejarah sangat menarik kalau dikenalkan dengan cara menarik (*nyalain guru)

Toraja masa lalu hingga saat ini

Bendera kerajaan Gowa-Tallo

Sebagian isi Museum yang sepi ini


Ada yang menarik ketika saya temukan bagaimana para nelayan zaman duluuuuuu menangkap ikan, yaitu membuat rumah ikan yang pernah saya temukan banyak sekali di pantai angsana (baca: wisata pantai angsana, kalsel)..  keren ya, sampai sekarang masih efektif dan tidak merusak biota laut jugaa
keren ya, masih ada smpe sekarang


Ya begitulah sebagain isi museum ini..., menarik tetapi ditinggalkan... 

Selesai dari museum berkeliling ke benteng-benteng yang lain, saat berkeliling kami menemukan petunjuk perpustakaan, berharap mendapatkan brosur atau keterangan tentang benteng ini yang dapat di baca.., sempat bertanya kepada salah seorang petugas yang ada di salah satu bangunan (benteng ini sebagian besar bangunannya dipakai perkantoran pemerintahaan). Tapi tak juga saya temukan dimana perpustakaan itu.., malah yang   ada tumpukan kayu-kayu bekas, meja tenis dengan tumpukan lainnya.. kotor juga.. belum lagi tembok yang dicorat coret penuuuh.. hiks hiks sedih liatnya..


sepanjang tembok bagian belakang atas pojok dicorat coret gini ni


Letih mencari perpustakaan yang tak kunjung ketemu, akhirnya kami keluar dari benteng dan menuju tempat selanjutnya...,
Kebetulan teman kami yang di Makasar bukan penggemar wisata sejarah seperti saya, tetapi menyukai pantai.. dibawahlah kami ke pantai gapura.. pantai ini dekat dengan Fort Rotterdam, bisa jalan kaki juga.. Entah kenapa dinamakan pantai gapura, mungkin karena pintu masuknya harus memalui resort gapura dulu..  Yup, unik ya.. jadi kalau mau ke pantai ini harus masuk ke Resortnya dulu tetapi tidak berbayar, jadi bisa jadi memang nama itu memang dibuat oleh resort tersebut.

Uniknya pantai di kota makasar, kita tidak menikmati pasir lautnya, karena sudah dibangun pantai tersebut dengan bangunan, sperti juga pantai gapura ini. Resort yang dibangun diatas pantai ini memberikan sensasi berbeda, seperti kita menginap di atas laut, dan deru ombaknya keliatan kencang..
Resort Gapura

Menunggu sunset yang belum datang


Tik tok tik tok... lama menunggu sunsite yang tak kunjung datang (ya iyalah masih jam 5 sore kita disana) akhirnya saya putuskan untuk ke Benteng Somba Opu. Lucunya kata teman saya yang tinggal disana itu jauuuh bisa mencapai 1 jam.., tapi pas kami tetap pergi.... ternyataaa dekat, bahkan tidak sampai 30 menit... haddeeeh kayaknya dia hanya malas jalan kaki nya ketika di lokasi nanti, maklum Makassar cukup panas juga.

Sampai di Benteng tersebut, dapat kita masuki tanpa berbayar berisi rumah adat suku - suku yang ada di Sulasewi, layaknya taman mini nya indonesia di Jakarta amat sangat tidak terawat... daun yang kering berguguran bertumpuk, sampah – sampah makanan berserakan, bahkaaan rumah – rumah adat tersebut ditinggali oleh tuna wisma jadi kita tidak bisa masuk ke dalam rumah adat tersebut. Selain itu juga ada jemuran jugaa dan  anjing peliharaan mereka yang  berkeliaran.. kendaraan bermotor berseliweran dengan kencang di area benteng ini, jadi ngeri juga pas jalan-jalan.. waduh waduh.....

Padahal ini aset wisata berharga..., kita cukup ke Benteng Somba Opu untuk melihat rumah adat dan bisa masuk ke dalamnya untuk menikmati suasana di adat setempat. Di lokasi ini pun terdapat air sungai besar layaknya bendungan yang cukup indah untuk dinikmati.., dijaga yuuk daeng..
Salah satu rumah Adat

disamping rumah adat ada jemuran iniiii...

Sungai di Somba Opu

Foto sambil ketakutan di gugukin Anjing dari belakang

Dari Somba Opu kami kembali ke hotel, untuk beristirahat dan membersihkan diri.. teman saya pun pulang ke rumahnya... tapi perjalanan hari pertama belum selsai. Saya berdua dengan teman saya selesai membersihkan diri kembali jalan lagi.. menelusuri depan hotel yang sambil mencari kuliner yang pas.. Kali ini kami mencoba desert yang cukup terkenal di antero Jakarta bahkan sempat membuming dimana-mana ada.. yaituuu Es Pisang Ijo...., Pesanan kami satu es pisang ijo, satu Es Palu Butung yang ternyata sama aja kayak es pisang ijo Cuma pisangnya tidak dibalut si hijau... serta satu mangkuk bakso (*baksonya unik). Kenapa satu porsi semua, karna porsinya disini tuuh supeeeeer besaaaar...
Kenyang makan yang segar –segar, saat nya jalan di pantai losari..  

Pantainya penuuuuh manusia dan aneka jualan baik mainan maupun makanan, spertinya warga disini menghabiskan waktunya di Losari.. , Cuma ya penyakiit dimana-mana ituuu adalah membuang sampahnya semaunyaa aja.. di lautnya juga dibuang.. huft, suseh ye buang pada tempatnya,, tapi memang seputaran pinggir losari tidak ada tempat sampah jugaa, yang ada Cuma besi pengait untuk tempat sampah yang diisi dengan plastik... ada keunikan yang menjadi daya tarik wisatawan juga yaitu dibangunnya masjid terapung disini seperti di Saudi Arabiah – Jeddah. Masjid yang dibangun diatas air ini, cukup nyaman dan bersih.. Untuk beribadah dan sekedar beristirahat sejenak membuat suasana hati lebih nyaman dan tenang.. karena kunjungan kami pada saat musim kemarau maka airnya surut, tetapi pada saat pasang tampang seperti mengapung di air...




Masjid terapung tampak Malam

ni dia ni di siang hari



Saat kembali ke hotel disepanjang jalan depan hotel berjejer Jajanan Pisang Eppe, spsertinya makassar memang cinta dengan pisang, jananannya banyak tema pisang.. Pisang Eppe ini pisang yang dibakar setengah matang kemudian dipipihkan dengan alat lalu diberi berbagai rasa.. Rasa yang diawarkan adalah coklat, keju, kelapa dan duren... karna saya berdua saya memilih dua, rasa duren dan rasa kelapa.. Cuma ya hanya pilihan saja, karna duren dan kelapa nya tidak ada yang ada Cuma coklat dan keju.. ya terpaksa deh pilih dua rasa itu. Apapun pilihan rasamu, semuanya pasti ditambahkan coklat.. hmmmm, cukup enak sebenarnya hanya saja kami masih agak kenyang dan rasa yang diinginkan tidak ada... 






Perut yang penuh ini meminta kembali lagi ke hotel untuk istirahat dan tidur, Pantai Losari pun mulai ringan bebannya dengan berkurang jumlah manusia yang ada disana...
Hari pertama di Makasar cukup membuatku cepat tidur dan beristirahat dengan cantiknya untuk menyiapkan anggenda keesokan harinya...


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar