Kamis, 19 November 2015

Sepenggal Kisahku…….. (Part II)



Great Team ( ---  Ms Naita, Mr Ghani & Mr. Mukhlis)


Tidak hanya memiliki anak-anak yang luar biasa, aku juga memiliki tim yang hebat.

Pertama terlibat di Al Mazaya bisa dikatakan aku mengurus segala urusan sekolah sendiri bahkan sampai kepegawaiannya., sebenarnya yang bermasalah untukku adalah urusan akademik terutama kurikulum cambridge, aku lemah dibidang ini. Aku butuh seorang yang dapat menutupi kelemahan tersebut. Sekitar sebulan setengah belum mendapatkan tim yang tepat untukku. Saat itu rasanya kepalaku sudah pusing mengurus segala hal yang sebentar lagi anak-anak akan masuk.
Sampai akhirnya doaku terkabul. Akhirnya tibalah seorang pemuda bertubuh tinggi dengan wajah kaku (*persepsiku diawal.. hehe) yang akan menutupi kelemahanku, ia bernama Yoni Nurdiansyah

Pria sunda ini memberikan kesan terbaik pada saat CV-nya ku baca, latar belakang yang memang dapat dipastikan cukup menguasai akademik/ kurikulum membuatku cukup percaya diri. Tetapi saat bertemu langsung, kesan itu sedikit terkikis, karena menurutku pria ini berwajah kaku didukung postur tubuhnya yang tinggi besar membuatku ragu, bukan keilmuannya tetapi “apakah ia bisa berbaur dengan anak-anak usia SMP.? Apakah ia memiliki soul seorang guru.?” Karena bagiku, keilmuan bisa dipelajari, tetapi jiwa seorang guru itu melekat layaknya passion.

Mr. Yoni Nurdiansyah
kalau senyum sih, hilang kakunya ^_^

Mau tidak mau aku tetap harus menerima, toh itu kan persepsiku sendiri yang tanpa dasar. Dan memang terbukti salah, setelah beberapa waktu bekerjasama sebagai tim kekagumanku terhadapnya terus bertambah besar, syukurku kepada Allah yang telah memberikannya menjadi bagian dari tim.
Keahliannya di bidang pendidikan sudah tidak diragukan, Idealismenya, kemampuannya berteknologi, kecepatannya dalam bekerja, kreatifitasnyaa serta yang terpenting didukung dengan ketulusannya dalam mendidik anak-anak membuatku terpesona. Anak-anak menyukainya, bukan hanya memberbaur tapi dapat menyatu dengan mereka.
Tidak hanya itu, sebagai seorang pimpinan ia juga memiliki kemampuan, guru-guru pun akan dapat terus berkembang dengan arahannya. Seorang pendidik yang tidak pernah memperdulikan berapa ia dibayar dan berapa lama jam kerjanya, bersyukurlah sekolah yang memilikinya. Kerena ia bukan bekerja tetapi pendidikan memang bagian dari dirinya. Keyakinanku pun bertambah besar bahwa sekolah ini akan memberikan program terbaik untuk anak-anak., seandainya ia tetap berada disana.

Ia bukan tidak memiliki kekurangan. Memiliki karakter yang kuat juga dapat mengarahkannya cenderung tempramen. Sebenarnya saat ia menunjukan kemarahan terhadap beberapa kasus berkaitan dengan prinsip, aku cenderung takut. Entah kenapa aku selalu takut dengan orang yang besar kalau marah, kawatir membanting atau melempar orang.. heheheh (*imajenasi Hulk). Walaupun menurutku ia tidak mungkin melakukan itu.

Yoni, nama yang selalu mengingatkanku akan tempat di Solo yaitu Candi Cetho. Sebuah situs bersejarah yang dikenal dengan “Lingga-Yoni” sebagai sesuatu yang dikultuskan, meyakinkanku bahwa ia memang bukan suku Jawa.. Ingin sekali kutanyakan "mengapa dinamakan Yoni?"...
Ia juga sebagai teman yang baik, menyenangkan dan tempat sharing terbaik. Mr N yang biasa disapa anak-anak ini dapat menempatkan posisi sebagai tim maupun teman..

Yups, anak-anak selalu menyapanya dengan Mr. N, setiap hari anak-anak selalu menceritakan bagaimana Mr N dikelas, selalu ada cerita menarik dan lucu yang membuatku tertawa. Anak-anak juga memiliki ketakutan saat Mr N marah, tetapi tak pernah mengurangi rasa senangnya saat dikelas. Ada hal yang selalu membuatku tertawa setiap kali mengingat yaitu saat anak-anak bertanya kepadanya tips diet… hahahha, (Apakah ia tampak sukses dalam berdiet.. hahah) betapa polosnya anak-anak…


Tim yang cukup dapat memenuhi kelemahanku juga adalah Abdul Wahid, Mr Wahid ini menamai dirinya adalah Daeng Rio, Daeng karena memang ia terlahir dari tanah Sulawesi Selatan, tapi aku belum mengerti dari mana asal kata “Rio”, yang teringat hanya film si burung biru yang bernama “Rio”, apa ia terisnpirasi dari itu?? (*mikir)

Mr. Wahid

Mr. Wahid memang tidak memiliki keahlian seperti Mr. N, tetapi ada yang bisa dilengkapi olehnya, yaitu sifat pelayanannya terhadap anak-anak, ia dapat berdiri beberapa jam di depan pintu gerbang untuk menyambut kedatangan dan memastikan serta mengawasi kepulangan mereka dari sekolah. Hal tersebut mungkin terkesan sepele, tetapi tidak semua orang dapat dengan konsisten berada dalam posisi itu tanpa absen, tidak hanya fisik tetapi kekuatan mental pun dibutuhkan, dan Mr Wahid dapat memenuhi hal tersebut.

Hobi karokenya terkadang membuatku pusing saat ia “konser”, tetapi hal itulah yang membuatnya dapat mencairkan suasana bersama tim guru. 
Keahlian karatenya pun penting untuk ekskul anak-anak yang memang diwajibkan, selain itu dapat  membuatku merasa aman, karena pastilah ia memiliki pengendalian diri dan kesabaran yang luar biasa.

Walalupun berwajah keras, ia memiliki kesabaran yang luar biasa sebagai putra Makasar. Tak pernah kulihat ia marah, malah aku yang suka memarahinya… heheh. Tingkat kesabaran seperti Mr Wahid tidak mudah didapatkan, ia juga memiliki ketulusan dalam mendidik anak-anak. Bersyukurlah aku mendapatkan tim seperti ia… Aku selalu berharap ia terus meningkatkan kemampuannya dalam pendidikan, sehingga karakternya yang sudah luar biasa dapat optimal.

Tidak hanya dua bodyguard yang aku miliki di sekolah sebagai tim, tetapi guru juga menjadi bagian yang terpenting, salah satu guru yang luar biasa bisa dimiliki sekolah adalah Ms. Najmi Lailani..

Ms yang berwajah manis ini, memiliki karakter yang lembut  dan sabar sesuai sekali dengan posisinya sebagai guru Konseling.

Ms Najmi
Pusing tetapi bahagia ketika bersama anak-anak

Rasa syukurku terdalam lebih memilih Ms Najmi saat interview ketimbang yang lain, walaupun saat itu aku bisa saja memilih guru Konseling yang memiliki kemampuan men-psikotes. Wajah lembutnya meyakinkanku bahwa ia dapat mengelola anak-anak dengan segala permasalahannya. Dan itu terbukti benar, Ms Najmi dapat mengatasi berbagai masalah anak-anak baik yang sepele maupun yang lebih complicated.., kesabarannya pun dapat bertahan saat seorang anak hampir setiap hari curhat itu-itu saja. Ia menjad pelengkap saat kami tidak dapat selalu memperhatikan satu persatu anak-anak.
Aku selalu berharap ia mendapatkan seorang pimpinan yang dapat mengembangkan potensinya dan kekuatan mentalnya, karna kelak ia akan menemui berbagai masalah anak yang jauh lebih besar dan membutuhkan keahlian dan kekuatan mentalnya..

Guru yang tidak kalah luar biasa adalah Mr. Fajar, walaupun ia seorang pria muda. Ia dapat menjadi seorang Ayah dan Ibu sekaligus bagi anak-anak. Ia memiliki soul yang kuat sebagai pendidik, perhatiannya terhadap anak-anak tanpa harus diarahkan membuatku merasa anak-anak akan terbina dengan baik bersamanya.

Mr. Fajar
Gayanya memanng suka alay ^_^

Mr. Fajar adalah sosok yang penuh dengan pelayanan, rasa sayangnya terhadap anak-anak bisa dipastikan tulus, pola didiknya juga menyeluruh. Bagaimana ia memperhatikan dan membina anak-anak tidak hanya dari sisi akademik tetapi juga sisi kepribadian. Displin, kerapian dan semangat ia arahkan untuk anak. Dari Mr. Fajar lah aku mendapatkan laporan bagaimana kondisi anak-anak kelasnya secara lengkap, sehingga kita dapat mencarikan solusi bersama.
Ia juga termasuk guru yang betah di sekolah, tidak hanya mengingikan internet yang pastinya akan sangat kencang saat sore, tetapi ia juga dapat mengawasi anak-anak yang bertahan di sekolah. Sehingga pantaslah ia disapa dengan "dady"

Entah kenapa ia dipanggil “hayati” oleh tim guru…, tetapi memang ia membuat sekolah memiliki kehidupan (arabichayat) yang berbeda saat ada dirinya. Aku selalu berharap dia akan dapat mempertahankan ketulusannya serta kepedulaiannya dalam mendidik tanpa berhitung dengan materi yang didapat, karena kelak alam akan membawanya ke tempat jauh lebih berharga.. kalaulah aku aku dimintakan pendapat, Mr Fajar satu-satunya guru yang dapat dipercaya untuk menjadi Vice Principal bagian kesiswaan


Selanjutnya, salah satu guru yang memiliki wajah rupawan dan multitalenta adalah Mr. Abdul Ghani. Sebenarnya ada kesedihan saat berjumpa dengannya selepas belajar bahasa inggris di Pare, karena ia tampak jauh lebih kurus.. Aku terasa seperti habis menyiksanya dengan mengirimnya ke pare.. (*lebay)

Mr. Ghani

Ayah, panggilan anak-anak kelas 7-2 saat baru dua pekan Al Mazaya Program berlangsung, ini prestasi sendiri. Anak-anak merasakan kenyamanan luar biasa saat ia menjadi penanggungjawab kelasnya. Bahagiaku mendapatkannya sebagai tim, kalaulah GIBS (tempat kerjaku sebelumnya) memilihnya, sulit menemukan sosok guru sepertinya di Banjarmasin.

Mr. Ghani adalah guru Bahasa Indonesia, bahasanya benar-benar baik, ketikannya rapi, tata bahasa baik serta memiliki kemampuan drama dan puisi serta keahlian sastra lainnya. Seperti sepaket ruang berserta isinya yang kudapat darinya, tidak mudah mendapatkan guru sastra yang mengusai keahlian sastra juga. Sehingga ekskul drama dapat dilakukan sebagai program wajib yang kubuat, karena dengan drama anak-anak dapat berlatih kepercayaan diri, hubungan sosial serta ekspresi yang terkendali, Mr. Ghani lah yang memenuhinya...

Mr Ghani termasuk guru yang polos yang juga tulus menurutku, ia begitu total terhadap pembelajaran anak-anak. Saat mengkoreksi tugas anak-anak ia dapat menghabiskan waktu lama karena benar-benar satu persatu total ia cek. Seorang guru yang suka terlihat galau saat memeriksa hasil tugas anak-anak yang dibawah standar adalah ia, jika melihat kegalauannya sebenarnya selalu membuatku tersenyum tetapi begitulah seorang guru. Aku yakin ia tidak memiliki ambisi apapun untuk meraih jabatan.
Keinginanku terbesar untuknya supaya terus menjadi pembelajar terhadap pengalaman-pengalamannya menghadapi anak-anak, dan terus mengembangkan diri. Karena ia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat menjadi sosok guru berpengaruh.

Guru yang tidak kalah rupawannya lagi adalah, Mr Siddiq. Subject yang diajarakan adalah Islamic Studeis, tetapi tidak pernah wajahnya terlihat membosankan.. heheh (biasanya guru PAI kan bosenin).

Mr. Siddiq

Mr. Siddiq memiliki banyak fans dikalangan anak-anak, beberapa siswi mengagumi wajahnya, bagusnya ia segera menikah... Hehe. Tetapi memang Mr Siddiq memiliki kemampuan seorang guru yang menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya itu, ia termasuk seorang peduli terhadap anak-anak. Perhatian dan waktu dapat ia berikan sepenuhnya untuk anak-anak, sehingga panggilan “Abi” pun melekat padanya, ia rela mengorbankan waktu kuliahnya untuk anak-anak..

Sebenarnya aku termasuk yang meragukannya untuk menerima Mr. Siddiq, karna tidak terlihat wajah seorang ustadz., hehe. Tetapi ada yang meyakinkanku bahwa sekolah membutuhkan guru Islamic studies yang fleksibel dan dapat membaur dengan anak-anak, sehingga dapat menularkan religiusitasnya.., dan itu memang terbukti. Mr. siddiq termasuk tipe pembelajar terhadap kondisi, sehingga jika ditopang dengan pengalaman yang terus meningkat dapat meningkatkan kemampuannya sebagai seorang guru.

Aku juga memiliki guru yang kreatif, guru pertama yang menurutku cukup terlihat kreatifitasnya adalah Mr. Ghazali, guru Math ini memiliki metode variatif dalam mengajar, bahkan juga dapat menularkan kreatifitas terhadap anak-anak.

Mr. Ghazali
Guru Math yang penuh dan selalu menebarkan senyum ini memiliki hasil tertinggi dalam ketahanannya menghadapi tantangan, berdasarkan hasil psikotesnya. Dan itu memang terbukti saat program yang dikawatirkan bermasalah terhadap yayasan, tetap ia laksanakan dengan total.

Tes itupun terbukti saat ia harus memberikan sedikit speech berbahasa inggris perdana pada morning ceremony yang membuat microponnya ikut bergetar saat ia pegang.. suaranya yang parau-pun menandakan betapa gugupnya ia. Aku yakin dia melawan dirinya untuk bisa melakukan hal tersebut.

Mr Ghazali termasuk guru yang cepat sekali belajar, memiliki kecerdasan yang cukup tinggi membuatnya tanggap terhadap instruksi, tidak ada keluhan, alasan maupun protes yang terlontar darinya terhadap perintah. Siapapun pemimpinnya, jika ia diposisikan untuk menyelesaikan tantangan dari program sekolah dan tanggungjawab dapat dipastikan kreativitasnya akan  terus meningkat.

Selain Ms. Najmi yang lembut, aku juga memiliki Ms. Raisya, ibu yang baru melahirkan seorang putri mungil ini memiliki kedewasaan diatas guru yang lain. Rasa sesalku adalah saat aku tidak dapat memberikan hak nya untuk lebih lama bersama anaknya saat cuti, karena saat itu sekolah memang membutuhkannya. Tetapi kedewasaanya dapat menerima hal itu.

Ms Raisya

Ms Raisya adalah guru yang sebentar menjadi tim. Tetapi waktu yang sebentar itu memberikan kesan yang amat dalam. Ibu muda ini memiliki aura positif yang menjadi penguat tim guru lainnya. Walaupun tidak bergabung sejak awal, ia dapat membaur dengan cepat, begitu pula dengan anak-anak. Penerimaan anak-anak terhadapnya cukup cepat, dan ia menjadi sosok ibu yang memberikan kenyamanan luar biasa.

Tidak banyak yang dapat ku tuangkan tentang Ms Raisya, karena hanya hal positiflah yang ada pada dirinya, ia pun menjadi teman yang menyenangkan untuk berbagi ^_^

Sebenarnya masih banyak tim lainnya yang selalu mendukungku yang tetap tertulis dihatiku, memiliki tim yang luarbiasa akan memberikan hasil yang luar biasa, dan itulah yang aku alami. Dengan ketulusan mereka lah kami menjadi kuat.
Serta memiliki tim yang secara usia tidak terlampau jauh berbeda membuat kerjasama jauh lebih menyenangkan. Semoga setelah ini kita selalu mengembangkan diri dan terus menjadi pembelajar dari setiap pengalaman diri maupun orang lain. Amiin




Sabtu, 14 November 2015

Sepenggal Kisahku di Al Mazaya (Part I)




Bersama dengan anak-anak adalah kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, Berinteraksi dengan mereka setiap hari dapat mengalihkan apapun bagiku.., karena itulah pendidikan menjadi duniaku..

Tujuh tahun bekerja di dunia pendidikan memberi kesan tersendiri, tetapi kesan terdalam ada di Al Mazaya, sekolah menengah pertama yang secara langsung aku terlibat didalamnya dalam mendidik siswa-siswinya.. Kali ini aku tidak ingin  berbicara bagaimana sekolah tersebut (mungkin tulisan selanjutnya). Tetapi kisah tentang anak-anakku lah yang ingin kutuangkan dalam tulisan ini, karena setiap dari mereka memiliki keunikannya sendiri..

Pertama, Shollu…


Gadis mungil ini adalah siswi pertama yang ingin menyerah dari sekolah karena kekawatirannya tidak dapat mengikuti pelajaran, terutama bahasa Inggris, tidak hanya itu, program morning ceremony yang kami adakan setiap hari-pun memberinya kekawatiran kalau ia tidak sanggup mengikuti. Moncer (biasa disingkat) yang hanya berdurasi 3-5 menit saja dalam benaknya dapat menimbulkan keletihan sehingga ia kawatir akan pingsan. Si Mungil ini beberapa kali menemuiku bersama dengan ayahnya untuk meyakinkan diri bahwa ia sanggup menjalani segala aktivitas sekolah.. 

Ia sebenarnya tidak bermasalah secara akademik, hanya tingkat kekawatiran berelebihan yang mungkin saja disebabkan pereistiwa di masa SD membuatnya takut dan tidak yakin terhadap dirinya. Shollu inilah yang menjadi siswi pertama yang kuperhatikan, karena jika pola pikir seperti itu didiamkan maka akan menjadi karakter yang tidak muda dirubah. Alhamdulillah, ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk merubah pola pikirnya, kurang lebih 3 pekan dengan bantuan tim guru dan program yang ada si mungil akhirnya bisa mengikuti semua aktivitas, bahkan lebih bersemangat..

Kedua, Tania


Gadis berpostur tinggi dan kurus ini menjadi fokus perhatianku jg, ketika hampir setiap hari lemas bahkan pingsan di jam pelajaran awal sekolah., masalah utama adalah tidak pernahnya sarapan. tubuhnya lemah, 
Tidak hanya persoalan sarapan., tetapi pada saat makan siangpun ia hanya membeli snack yang pastinya tidak memenuhi asupan karbohidrat apalagi gizi untuk tenaganya. Tidak mudah membuatnya mau sarapan, ia memang tidak  terbiasa dan didukung kesibukan orangtuanya yang tidak sempat menyediakan, akhirnya langkah yang kuambil adalah memastikan bahwa makan siangnya cukup dengan asupan gizi. Tapi ini tidak cukup, sarapan tetap menjadi faktor terpenting dalam aktivitasnya. 

Setiap hari dengan cara apapun aku meminta ia untuk sarapan sekalipun hanya sepotong roti dan susu.., cukup lama waktu yang kubutuhkan sampai akhirnya cara yang menurutku efektif adalah tidak melibatkan Tania pada “Patroli Keamanan Sekolah” yang menjadi salah satu eksul sekolah yang digemarinya. Saat ada undangan PKS, aku tidak memilih Tania ikut terlibat, dengan alasan kekawatiranku jika ia pingsan karena tidak sarapan  walaupun saat itu sedih melihatnya kecewa… Tetapi sejak saat itu pula Tania selalu sarapan, dia memiliki motivasi yang tinggi untuk membuktikan bahwa ia bukan Tania yang lemah. Keceriaannya pun bertambah.. ^_^

Si Cantik, biasa ku menyapanya selalu membuat hariku ceria., dengan gaya bersalamannya yang berulang-ulang menjadi pioneer gaya bersalaman siswi yang lain. Tania selalu mencium tanganku hingga sepuluh kali setiap perjumpaan, sehingga temannya suka kesal karena menunggu..tetapi sebagian temannya pun meniru gaya tersebut… “begitulah anak-anak, plagiat sejati.. heheh”. Tidak hanya ceria, Tania juga termasuk siswi yang paling lama pulang.., karena ia harus menunggu jemputan yang cukup sore. Bersyukur ia masih terus kelihatan ceria 

Ketiga, Syarif

Siswa yang secara fisik terlihat dewasa ini, sesungguhnya memiliki hati yang cukup sensitif untuk seorang pria.. Ia menjadi siswa yang unik karena kesensitifannya itu. 
Pernah suatu ketika saat ada sedikit konflik di kelas yg menyebabkan salah satu siswi menangis, ternyata syarif pun ikut menangis. Awalnya aneh menurutku, tetapi ternyata ia memposisikan diri berada pada siswi tersebut sehingga ikut sedih lah ia. Inilah keunikannya, bukan hanya itu… saat ia ditegur salah satu guru yang mungkin secara fisik menakutkan membuatnya begitu terluka sehingga ia drop. Tetapi masih dapat diatasi..

Salah satu siswa yang cukup sering curhat sebagai seorang laki-laki adalah syarif. sebagian besar isi curhatnya sebetulnya masih berkaitan dengan keseharian ia. Karakter seperti ini tentu bukan ada begitu saja, kemungkinan terbesar dilatarbelakangi oleh khidupan ia di masa kanak-kanak.., sangat disayangkan aku belum begitu mendalaminya. Tetapi memberikan penguat secara kata-kata begitu efektif saat ia terluka.., aku selalu berdoa semoga ia dapat terus memotivasi diri sekalipun keadaan melukainya.

Syarif memang termasuk pria berhati lembut menurutku dan cenderung lemah sebetulnya, tetapi ia cukup bahagia ketika sekolah dan guru-guru dapat mendukungnya, syarif anak yang betah sekolah, ia termasuk siswa yang paling akhir ketika pulang. Pernah suatu ketika sang nenek yang biasa menjemput syarif  bertanya apa benar jadwal pulang sekolah sampai sesore ini, dan ternyata baru kuketahui kalau syarif berbohong kepada neneknya jadwal pulang sekolahnya.. Saat seorang anak dapat menikmati sekolah itu adalah prestasi bagi guru.

Ada hal yang paling membahagiakanku saat neneknya menghubungiku hanya ingin menyampaikan bahwa syarif mengalami perubahan yang sangat positif secara pribadi, dan beliau bersyukur sekali terhadap hal itu.. Tiada kata yang dapat kuungkapkan lagi saat itu, hanya bersyukur telah diberikan kesempatan untuk mendidik mereka.

Keempat, Belinda


Gadis imut ini memang berpostur mungil dan imut, tetapi postur tubuhnya tidak linier dengan potensinya.. siswi yang teramat aku kagumi. 
Belind, siswi berkarakter positif ini memiliki potensi yang luar biasa, bukan hanya dibidang akademik yang dapat dipastikan nyaris sempurna tetapi juga dalam bidang lain.. leadershipnya yang luar biasa dalam mengelola temannya sebagai tim, cara pandangnya yang dewasa diatas teman seusianya, kemampuan bersosialisasinya yang fleksibel menjadikan belind dapat berteman dengan siapapun. Kalaulah saya diberi kesempatan untuk menemui keluarganya, rasanya ingin sekali belajar bagaimana dapat mendidik anak sesempurna ini.

Aku selalu beranggapan bahwa kemampuan akademik tidak selalu menunjang kesuksesan seorang, tetapi jarang kutemui siswi yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik tetapi juga leadership dan sosial yang baik. Belind kuyakini dapat sukses dibidang apapun.. Saat melihatnya tiba di sekolah, ia selalu terlihat bersemangat dan siap menghadapi apapun, kata-kata yang keluar dari mulut mungilnya membuat seorang guru malu jika tidak dapat mengarahkannya untuk lebih dari yang sekarang. Itulah Belinda, siswi imut dengan kepribadian raksasa.. 

Hal yang luar biasa pada belinda adalah aktivitas religiusnya, program puasa sunah senin dan kamis yang kami buat dijalankan dengan baik, bahkan aku tidak pernah mendapapi ia tidak puasa dihari tersebut. luar biasa sekali belinda ini, saat aku enggan untuk puasa sunah yang terlintas dalam benakku adalah belinda yang sanggup konsisten menjalankan itu., sehingga aku pun malu jika tidak berpuasa. Rasa bangga diberi kesempatan memiliki anak seperti Belinda.

Kelima, Caroline

Gadis cantik ini selalu menarik perhatianku, karena setiap kali tiba disekolah ia selalu berjalan menunduk tampak kurang percaya diri. Olin adalah panggilan akrab untuknya, saat tiba di sekolah ia tak pernah berani menatap, selalu menunduk dikeramaian..

Untuk membangun kepercayaan diri Olin memang membutuhkan waktu, tetapi dengan program yang mewajibkan setiap kelas untuk tampil memberikan pengaruh tersendiri, sedikit demi sedikit tingkat kepercayaan dirinya meningkat. Si cantik ini memang bukan anak yang PD, tetapi ia memiliki kerendahaan hati yang luar biasa padahal ia memiliki kemampuan akademik yang bagus.. kemampuan bahasa inggrisnya pun baik., begitu juga kemampuan teknologinya,. 

Bukan hanya ketidakPD-annya yang menyebabkan ia enggan untuk tampil, tetapi juga ia tidak ingin menonjol saat teman-temannya belum mencapai itu. Olin juga memiliki keceriaan layaknya anak-anak. Ia memiliki sahabat sejak kecil yang sampai saat ini masih menjadi temannya. Saat istrirahat aku selalu melihatnya berkejar-kejaran dengan syifa sahabatnya, tertawa lepas tanpa beban.  cantiknya Olin ini juga didukung oleh cantik sifatnya, terkadang aku sering tersenyum memperhatikan pertemanan Olin dengan syifa.. karena syifa sering memarahi olin dengan bercanda tapi tidak sekalipun Olin pernah membalasnya terkecuali dengan candaan saja. 

Hal yang paling ingin aku lakukan adalah membuatnya yakin terhadap kemampuannya dan berani mengutarakan pendapat atau apa yang ada dibenaknya, karena sesungguhnya ia memiliki kemampuan yang jauh lebih daripada sekarang.. 

Keenam, Aisya




Ada beberapa nama Aisya di sekolah, tetapi aku tak pernah tertukar dengan ais yang satu ini..gadis manis yang lembut ini memiliki karakter yang cukup positif. Entah apa yang membuatku selalu luluh ketika melihat wajah teduhnya. 

Walaupun terlihat lembut ais termasuk pribadi yang kuat. Diantara teman-teman sepermainannya bisa dipastikan ais tetap konsisten terhadap sekolah ketimbang yang lain. Disaat group temannya sudah mulai mengenal pacaran, ia tidak masuk dalam budaya itu. Tidak hanya itu, ais juga rendah hati, disaat temannya memperhatikan fashion, trend atau gaya yang biasa dilakukan anak usianya.. ais bisa tetap konsisten terhadap jatidirinya yang tidak terwarnai dengan hal itu.

Ais cukup tekun walaupun ada sedikit ketidakpercayaan diri, tetapi ia dapat mengatasinya. dibidang akademik ia termasuk juga yang baik, tidak hanya itu dibidang sosial pun ia dapat menyatu dengan berbagai karakter teman-temannya. 

Satu hal yang sangat paling aku kagumi dari seorang ais ini adalah memiliki integritas yang cukup tinggi diusianya yang belia, apabila ia selalu mendapatkan dukungan dari sekolah dan orangtua. Ais akan menjadi sosok wanita yang hebat kelak


Ketujuh, Ghina




Ghina, setiap kali namanya disebut hal yang teringat dalam benakku adalah tawanya yang khas..ia memiliki tawa yang lepas tanpa beban. 

Si Manis panggilan yang kusuka untuknya memang gadis berwajah manis. Wajahnya yang manis juga sesuai dengan karakternya yang manis pula.. Walaupun ia cerita memiliki permasalahan dengan temannya, ia tetap dapat menjalankan aktivitasnya dengan positif. Ia tetap menjadi gadis cerdas yang dapat bergaul dengan siapa pun. 

Ada sedikit kisah lucu tentangnya saat kelasnya berada disamping ruanganku. Suaranya yang juga khas selalu terdengar saat ia terus saja bertanya kepada guru yang mengajar, pertanyaan-pertanyaan polosnya membuatku selalu senyum diruangan.. karena dalam menjawab pertanyaan polosnya juga tetap dibutuhkan kecerdasan guru untuk menjawab, sehingga dari jawaban terhadap pertanyaan Ghina dapat mengevaluasi sejauh mana kemampuan guru.

Tidak hanya tawa dan suaranya yang khas, tetapi gaya bersalamannya pun khas, iya akan menyalami tanganku ke seluruh bagian wajahnya.. ooh betapa manisnya Ghina ini. 
Sebenarnya Ghina memiliki potensi sebagai pemimpin dengan didukung akademik dan sosialnya yang juga bagus, dasar leadershipnya sudah ada, hanya ia masih perlu dukungan baik dari guru maupun dari teman-temannya.........